Tema : TUHAN MENETAPKAN LANGKAHKU
Pengkhotbah : Pdt. Festus I. Gunawan
Nats Alkitab :
Mzm 37:23-25
TUHAN
menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak,
sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu
aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar
ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti (Mzm
37:23-25)
Kesan apa yang muncul setelah membaca tema di atas?
Tema ini sangat menyentuh. Pada umumnya orang berpikir atau mengenang sesuatu
dalam kehidupannya kemudian menggumuli atau kuatir akan apa yang akan terjadi.
Alkitab
dimulai dengan tiga kata yang sangat penting, yaitu: “Pada mulanya Allah…”.
Sangat jelas bahwa peran Allah sangat penting dan sangat indah. Kita sebagai
orang percaya, di tahun yang baru seharusnya punya tekad untuk mau menempatkan
Allah sebagai yang utama.
Mengapa kita
perlu memberikan kepada Allah peran yang paling utama dalam kehidupan kita? … Supaya
Allah menetapkan langkah-langkah kita. Mengapa Allah harus menetapkan
langkah-langkah kita?
Pertama,karena
kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari esok. Mario Teguh dalam acara
di sebuah stasiun televisi “Golden Ways” selalu dapat memberikan jawaban dengan
tepat terhadap pertanyaan yang diajukan. Bahkan dia mendapatkan aplaus setelah
menjawab pertanyaan. Tapi Mario Teguh pasti tidak akan bisa menjawab kalau dia
diberikan pertanyaan: “Apa yang akan terjadi pada hari esok?”
Kita tidak
tahu dan tidak ada seorangpun yang tahu apa yang akan terjadi pada hari esok,
oleh sebab itu kita perlu menempatkan Allah Yang Mahatahu di tempat yang utama.
Kedua, karena
dalam kehidupan kita menghadapi banyak tantangan. Dunia makin hari makin tidak
baik. Keegoisan dan keinginan daging makin merajalela. Kita perlu Allah untuk
menuntun kita saat kita menghadapi ancaman dunia khususnya ancaman secara
spiritual.
Seperti
pemazmur dalam Mzm 23:4 “Sekalipun aku
berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau
besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
1 Yoh 2:15-17
berbunyi “Janganlah kamu mengasihi dunia
dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan
Bapa tidak ada di dalam orang itu.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu
keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal
dari Bapa, melainkan dari dunia.
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya,
tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”
Menara Pisa di
Italia, yang merupakan salah satu keajaiban dunia pada tahun 80-an menurut
penelitian mengalami kemiringan 1/16 inci per tahun. Jadi saat ini kemiringan sudah
mencapai sekitar 2 inci. Menara ini sedang menuju kepada keruntuhannya seperti
dunia ini menurut perikop di atas.
Kalau kita
bertekad untuk menempatkan Tuhan di tempat yang utama, ada tiga hal yang perlu
kita miliki: iman, pengharapan, dan kasih (1 Kor 13:13).
1)
Iman
Mengapa kita perlu
iman? Ibrani 11:6 berkata: “Tetapi tanpa
iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling
kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah
kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Iman bukan hanya untuk
mendapatkan sesuatu (delivering faith)
tetapi terutama untuk bertahan terhadap sesuatu (sustaining faith).
Dalam bahasa Inggris ada dua kata yang artinya percaya, believe dan trust. Percaya kepada Allah seharusnya trust (mempercayakan diri). Yakobus berkata iblis juga percaya (believe) kepada Allah. Memasuki tahun
2012 kita mengawalinya dengan apa? Apakah rencana-rencana tertentu dalam
keluarga? Apakah kita mempercayakan diri kita kepada Tuhan?
2)
Pengharapan
Dalam perayaan kelahiran Kristus, ada sebuah lagu yang berjudul “Whispering Hope”. Syair lagu ini sebagai
berikut:
Soft as the voice of an angel, breathing a lesson unheard
Hope with a gentle persuasion, whispers her comforting word
Wait till the darkness is over, wait till the tempest is done
Hope for the sunshine tomorrow, after the shower is gone
Whispering hope oh how welcome Thy voice
making my heart in its sorrow rejoice
Lagu ini adalah lagu untuk pemulihan bagi mereka yang mengalami
kekecewaan. Dikatakan bahwa pengharapan itu seperti suara lembut malaikat yang menghembuskan
suatu pengajaran dan membisikkan kata-kata penghiburan. Alkitab berkata
pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita (Ibr 6:19). Kita
memerlukan iman dan juga pengharapan.
3)
Kasih
Pdt. Stephen Tong pernah bercerita mengenai sepasang suami-isteri yang
sudah tua. Mereka mempekerjakan seorang sopir yang heran melihat mereka yang
makin mesra. Suatu kali mereka ajak sang sopir masuk ke dalam rumah mereka
melihat barang-barang antik. Mereka berkata bahwa mereka makin tua makin mesra
seperti barang antik yang semakin tua semakin dihargai.
Bagaimana kasih kita kepada Allah? Apakah kita makin hari makin melayani
Dia? Marilah kita meminta agar Tuhan menambahkan iman, pengharapan, dan kasih
kita kepada Tuhan dalam melangkah di tahun 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar