Tema : When Christ Comes
Pengkhotbah : Ev. Usada
Nats Alkitab : Yoh 10:10
“Pencuri datang hanya
untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka
mempunyai hidup, dan
mempunyainya dalam segala kelimpahan”
Perayaan Natal saat ini dirayakan dengan penuh kemeriahan berbeda dengan
Natal pertama yang sepi, hening, hanya ditemani oleh binatang. Hanya karena
kasih-Nya Yesus mau datang dalam kesederhaaan dan kepapaan. Yesus berkata: “Aku
datang”, bukan “malaikat datang..”, “Maria datang” atau “Yusuf datang”.
Biasanya makna
kedatangan sesorang ada tingkatannya. Pertama, kita tidak mengharapkan
kedatangan seseorang. Kedua, kedatangan seseorang kita tidak sukai. Ketiga, kedatangan
seseorang kita rasakan biasa-biasa saja. Datang atau tidak datang biasa saja.
Yang keempat, kedatangan seseorang sangat kita sukai, sangat kita rindukan.
Kehadiran seseorang member pengaruh, begitu
juga kehadiran atau kedatangan Yesus.
1)
Yesus datang untuk
menyelamatkan manusia yang berdosa. Mat 1:21 “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus,
karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Pdt.
Ridwan dalam khotbah di perayaan Natal kemarin berkata bahwa yang paling serius
adalah dosa sehingga Allah sendiri datang.
2)
Yesus datang untuk
menguduskan manusia yang berdosa. Luk 1:35 “Jawab
malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan
disebut kudus, Anak Allah.” Gelar kudus bukan sekedar kesalehan karena Dia
sendiri adalah Sang Kudus. Kudus berarti dipisahkan dari yang jahat. Kekudusan
manusia dalam keterbatasan, masih punya cacat cela.
3)
Yesus datang untuk
menyatakan diri sebagai Tuhan semesta alam. Yes 9:5-6, “Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang
berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk
kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di
atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
Perkasa, Bapa s yang Kekal, Raja Damai.”
Ayat ini memberikan pernyataan yang luar biasa.
4)
Yesus datang sebagai
Anak Allah Yang Mahatinggi. Luk 1:32, “Ia
akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah
akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya”. Perkataan ini
diberikan kepada Maria sebanyak dua kali.
Apa yang dapat kita
renungkan tentang empat hal mengenai kedatangan Yesus di atas?
Pertama, kita harus
merenungkan bagaimana kedatangan Yesus yang kedua. Apakah kita rindukan atau
takutkan? Apakah kita hidup dalam penyembahan yang benar? Apakah kita kedapatan
setia? Tradisi (Bangsa Yahudi) mengenai gembala dan domba, gembala memanggil
domba menurut nama masing-masing. Gembala berada di depan, domba bisa mengenal
suara sang gembala. Yesus datang sebagai Gembala Agung. Kedatangan Yesus
menjadi penting, harus menjadi kerinduan kita. Ya, datanglah Imanuel. Apakah
kita sudah menjalankan misi yang diberikan?
Kedua, Yesus berkata
“..Aku datang,
supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”.
Hidup yang berlimpah-limpah, hidup yang mewah dalam pengertian secara rohani,
bukan jasmani. Wahyu 7:17 berkata “Sebab
Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan
akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air
mata dari mata mereka." Kelimpahan yang tiada tara, dahaga hidup
manusia dipuaskan. Mat 25:29 “Karena
setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan.
Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil
dari padanya.”. Ayat ini berbicara tentang karunia atau talenta. Kita harus
mempertanggungjawabkan talenta agar mendapatkan hidup berkelimpahan.
Pada suatu kali, ada
seorang yang berjalan di hutan melihat seekor srigala yang tua yang patah
kakinya. Pasti srigala itu tidak bisa mencari makanan. Dia mengamati, ada
seekor harimau yang selalu menyisahkan mangsanya kepada srigala tersebut. Orang
itu berkata “Alangkah enaknya hidup jadi srigala”. Diapun meniru hidup seperti
srigala tersebut, hidup menunggu makanan dari pemberian. Tapi makanan yang
ditunggu tidak kunjung datang sampai ada suara yang berseru kepadanya “Aku mau
engkau menjadi harimau, bukan menjadi srigala. Aku menciptakan engkau untuk
menjadi berkat bagi orang lain”. Kita diberikan keselamatan, “jadilah harimau”.
Ada kisah mengenai sudut
pandang seseorang. Seorang ayah dari keluarga yang kaya mengajak anaknya ke
suatu daerah yang miskin supaya anaknya tahu melihat kemiskinan dan merasa
betapa kaya dirinya. Berhari-hari mereka berada di tanah pertanian sebuah
keluarga yang sangat miskin. Setelah kembali, sang ayah bertanya kepada anaknya
mengenai kehidupan petani miskin itu. Anak itu berkata: “Pa, di rumah kita
punya satu anjing tapi mereka memiliki empat anjing. Kita punya kolam yang luas
tapi kolam mereka tidak terbatas, berupa sungai yang luas dengan air yang bening.
Di taman, kita punya lampu yang mahal tapi mereka punya bintang. Halaman rumah
kita luas tapi mereka punya halaman seluas horizon. Rumah kita mewah dengan
tanah yang sempit tapi mereka punya tanah sejauh mata memandang serta indah dan
sejuk. Di rumah kita banyak pelayan tapi mereka senang melayani diri-sendiri
dan saling melayani. Kita bisa beli makanan enak tapi mereka menanam sendiri
dan petik sendiri. Rumah kita memiliki dinding yang kuat tapi mereka punya
teman-teman yang melindungi mereka.
Syukurilah keselamatan
dan kelimpahan yang kita peroleh tapi jangan berhenti hanya sampai bersyukur
saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar