DIRIKU & DIRIMU
Ada begitu banyak kata yang tidak terungkapkan
untuk kamu dari aku
Ada begitu banyak perasaan yang tidak dapat
tertuangkan dengan kata-kata
Ada begitu banyak tindakan yang tidak terwujud
dari aku untuk kamu
Kata "AKU
CINTA KAMU" pun tidak bisa mewakilinya
Sejak aku melihatmu
Waktu itu di lantai dua bangunan kebanggaan
(bukan tempat romantis terbaik bagi dunia, namun bagi aku itu ada tempat
terbaik dan romantis, tempat paling bersejarah)
Waktu saya mau memasuki “dunia kewajiban”
Awalnya “dunia” itu di ufuk Timur namun
ditendang ke ufuk Barat
Sewaktu aku melihat sikap, senyum & tatapan
matamu
Sejak aku menyaksikan tuturan kata-katamu (yang
sesekali disertai dengan senyum dan tawa)
Dan RASA itu terus bertambah dengan berlalunya
waktu yang memisahkan dan akhirnya mempertemukan kembali
Kita berjuang (kuliah) bersama menyelesaikan studi sarjana
Belajar bersama dalam kelas
Kontak dalam diskusi (baik yang satu kelompok
maupun beda kelompok)
Sejak kita beradu argument dalam kelas
Sejak kita jalan (walaupun jarang) bersama
Sejak aku mulai dekat sama kamu
Sejak aku sering menolong kamu (baik ketika kamu
meminta maupun tidak)
Sejak kamu kadang menjauh dariku (entah yang
kamu sadari atau tidak)
RASA itu ada !
RASA itu terus berakar !
RASA itu terus bertumbuh !
RASA itu semakin mekar !
Awal pertemuan di lantai dua bangunan bersejarah
aku kira hanyalah emosi sesaat
Namun bukan !
Bukan ! Bukan !
Itu adalah dia. Ya, DIA.
RASA itu. Ya, DIA adalah "RASA” itu !
Kucoba menepisnya dengan aktifitas
Kucoba membuyarkannya dengan lamunan yang lain
Kucoba menghapusnya dengan cara yang menurut
saya bisa
Namun tidak mampu
Tidak bisa
Tidak !
Tidak pernah bisa !
"RASA" itu telah berakar
Aku mencoba belajar membuat RASA baru terhadap
orang lain
Aku berusaha untuk menghilangkannya
Namun, peRASAan itu tidak bisa dibohongi
PeRASAan itu tidak bisa dikelabui
"RASA"itu tidak bisa dihapus &
terhapus
Ku usahakan membangun RASA itu dengan orang lain
yang memiliki rasa yang sama
Ku usahakan sewaktu di ufuk Selatan (dunia di
mana saya diutus kedua kalinya)
Ya berhasil !
Namun, gagal lagi
Ya, gagal
Gagal ! Sia-sia ! Tidak ada artinya sama sekali
Orang itu meninggalkan (memutuskan) hubungan
kami
Orang itu !
Ya, orang itu membuat saya sakit
Bukan !
Bukan ! Dia tidak menyakiti saya, sayalah yang
menyakiti saya dengan membuat RASA itu jadi dengan orang lain yang bukan
kepadanya RASA itu sebenarnya
"RASA" yang sesungguhnya itu bukan
dengan dia
"RASA" yang sesungguhnya itu saya
dapati dalam dirimu
Ya, dalam dirimu
Dirimu !
D i r i m u.............
Ku coba lagi dengan orang yang pernah ku kenal
dulu
Saya sadar dia telah menjadi milik orang lain (namun,
waktu itu hanya tunangan)
Ya, hanya tunangan
Akhirnya: itupun sia-sia
Dia benar-benar telah menjadi milik orang lain
(sudah menikah)
Gagal
Gagal
Dan gagal terus untuk menghapus rasa itu
Ya, Gagal terus
Gagal dan Gagal lagi
Saya sedih
Sedih
Sedih dan sedih
Namun tidak sebegitu sedih
Ya, tidak sebegitu sedih
Kar'na saya tahu "RASA" yang
sesungguhnya bukan dengan dia
Bukan dengan dia
Ya, bukan dengan dia !
Tapi dengan orang lain
Ya, dengan orang lain
Dirimu !
Ya, dirimulah orang itu
Dirimu
Kamu
Kuusahakan mewujudkan "RASA" itu
Kulakukan dengan sebisa saya
Sekuat saya
Semampu saya
Sekian lama berusaha
Sekian lama menanti hasil usaha itu
"RASA" itu terus ada
Walaupun sambil berusaha mewujudkannya saya juga
berusaha menepisnya kar'na sepertinya tidak mungkin
Dengan teman seperguruan (yang akhirnya masuk
perguruan yang lain)
Dengan dia
Namun akkhirnya gagal juga (karena hanya
"iba" dengan dia dan pelarian emosi dari "RASA" itu)
Usaha demi usaha kucoba untuk menorehkan RASA
itu dihatimu
Usaha demi usaha kulakukan
Ya, terus berusaha untuk menorehkan RASA itu di
hati kamu
Saya sadar, itu tidak mungkin
Kar'na jarak (penyebab yang lain) sungguh besar,
sungguh jauh !
Ya, sungguh jauh !
Kamu telah memiliki idaman lain (bukan saya)
Kamu memiliki "RASA" itu, tapi bukan
dengan saya (dengan orang lain)
Ya, bukan dengan saya
Dengan orang lain
Ya, orang lain !
Bukan saya !
Saya tidak akan memaksakan "RASA" itu
untuk kamu responi dengan irama yang sama
Ya, saya tidak memaksakannya "MENJADI"
Kar'na itu bukan hak (ciri khas) saya
Ya, bukan ciri khas saya walaupun saya berharap
Sekarang teranglah sudah
Kamu telah memiliki (dan dimiliki) orang lain
Kamu juga punya "RASA" yang sudah kamu
rasakan sendiri dengan orang lain (yang MUNGKIN juga memiliki "RASA"
yang sama)
Ya, "RASA" saya tersudutkan entah
kemana
Tersudutkan di sudut yang tidak saya ketahui
Tersudutkan !
Tersudutkan dan tersudutkan !
Berbahagialah kamu akan "RASA"mu
dengan orang lain
Ya, saya senang kamu berbahagia
Kar'na itu tujuan saya
Tujuan saya kamu berbahagia
Berbahagia dan tidak tersakiti
Tersakitinya kamu membuat saya tersakiti pula
Membuat bara api menumpuk dan membakar emosi
saya
Membuat emosi saya bisa terluapkan
Kamu telah memiliki (dan dimiliki) orang lain
Apakah RASA itu hilang ?
Apakah RASA itu benar-benar membuyar ?
Membuyar bagaikan awan putih yang tersibakkan
untuk memperlihatkan keindahan awan yang biru (mimpi/lamunan ketika terjaga)
Apakah rasa itu benar-benar tertepis ?
Tidak pasti
Ya, tidak pasti hilang
Tidak pasti akan tertepis !
Tidak pasti akan buyar !
Kar'na pe"RASA"an itu begitu dalam
tertanam
Kar'na pe"RASA"an itu telah berakar
kuat dan merambat ke berbagai celah (segi kehidupan)
Kar'na pe"RASA"an itu telah tersirami
(tersemai) dengan sedemikian rupa
Kar'na pe"RASA"an itu telah mewarnai
kehidupan ini
Ya, tak mudah melupakannya ("RASA" itu
/ kamu)
Ya, sekali "RASA" tetap
"RASA"
Tidak akan berubah jadi pengalaman kar'na dia
adalah "RASA"
Tidak akan berubah jadi pelajaran kar'na dia
adalah "RASA"
Walaun dia mengalami fermentasi,
"RASA" itu tetap te"RASA"
Ya, biarkanlah dia ("RASA") tetap ada
Kar'na dia ("RASA") telah terukir
(bagaikan ukiran di batu pahatan)
Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari
tanaman itu
Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari
batu itu
Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari
kalbu itu
Ya, benar..........
Tidak mudah
Tidak !
Tidak mudah !
Untuk sementara dapat ditorehkan di mana pun
Bahwa "RASA" itu adalah "RASA“
"RASA“
"RASA“
"RASA" yang kumiliki (bukan kita
miliki)
Ya, "RASA"ku dan dirimu
Diriku
Dirimu
DIRIKU DAN DIRIMU
29_Maret_2012: 14.52
WIB
By: Ch. Yonifati F.
Bu’ulölö
To: "RASA"
itulah cerita tentang RASA itu
BalasHapus