follow me via twitter

Sabtu, 02 Juni 2012

MELAYANI ORANG MISKIN


Tema                          : Melayani Orang Miskin
Pengkhotbah             : Ev. Ria Pasaribu
Nats Alkitab               : Kisah 6:1-7
1Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. 2Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. 3Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, 4dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." 5Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. 6Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. 7Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya. (Kisah 6:1-7)
Peristiwa dalam Kisah 6:1-7 menceritakan tentang karya Roh Kudus bersama dengan rasul-rasul dan umat Tuhan. Kisah Para Rasul adalah peristiwa pekerjaan Kristus yang dilanjutkan oleh umat Allah. FF Bruce menyebut Kisah Para Rasul sebagai karya Allah dan orang percaya. Pekerjaan Kristus telah selesai tapi pekerjaan keselamatan terus dilaksanakan.
Dalam Kisah 1:8 berkata: ”Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Mengapa Allah mendatangkan Roh Kudus? Roh Kudus bukan hanya sekedar kekuatan (power), bukan “something (sesuatu)” melainkan “someone (sebuah pribadi)”. Roh Kudus datang untuk menguatkan (empower) orang percaya.
Dalam Yoh 5:17 dikatakan: “…Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga." Sangat jelas bahwa Allah terus bekerja sampai sekarang. Yesus juga bekerja. Orang-orang percaya bekerja dengan Tuhan. Sama seperti Yesus, orang percaya juga harus berkata: “Akupun bekerja sampai sekarang”.
Roh Kudus menyertai orang percaya, Dia memeteraikan kita menjadi anak Allah. Roh Kudus ada di dalam hati setiap orang percaya. Oleh karena itu, kita tidak mungkin duduk tenang, tetapi harus menjadi saksi Tuhan. Kita perlu bertanya apakah saya bersama-sama dengan Tuhan bekerja untuk dunia ini. Kadang orang melayani hanya untuk sementara saja seperti menjadi panitia Natal. Kita bisa bekerja sebagai pengurus atau bukan pengurus. Di sini digunakan kalimat Present Continuous Tense, kita bekerja terus-menerus sampai kita dipanggil oleh Tuhan.
Peristiwa pesawat Sukhoi (menabrak Gunung Salak dan menewaskan semua awak pesawat dan penumpangnya) membuat sebagian orang takut naik pesawat. Jangan takut mati karena jika kita masih ada PR dari Tuhan, kita tidak akan mati. Kadang gereja mengutamakan jumlah (jemaat) sehingga menggunakan cara-cara seperti perusahaan (dalam meningkatkan jumlah jemaat) seperti mengundang artis, dll. Jumlah bukanlah tujuan tetapi hasil dari pekerjaan. Bekerjalah supaya banyak orang mengalami Yesus.
Kemajuan kadang membuat kita stres (Kis 6:1). Bandingkan dengan Kisah 4, saat ada tantangan mereka berseru kepada Allah (ay 24), Itulah tanda orang percaya (the sign of believers). Apa yang membuat mereka sepakat untuk berdoa? Allah bisa menggunakan masalah-masalah untuk mendemonstrasikan kuasa-Nya yang luar biasa. Semakin besar jumlah jemaat, semakin banyak dibutuhkan orang yang bekerja. Kita harus dengan serius mempedulikan jemaat yang berkekurangan. Kita mengerti kebenaran dan saling memperhatikan. Di ayat 3 (Kis 6), yang dipilih bukan orang sembarangan tetapi tidak harus orang yang luar biasa. Yang dipilih adalah orang yang:
1.      terkenal baik
2.      yang penuh Roh
3.      yang berhikmat.
Ini yang dibangun oleh gereja: kekompakan, semua setuju melakukan misi Allah. Selanjutnya di ayat 7 dikatakan bahwa Firman Allah makin tersebar, jumlah murid makin bertambah banyak. Bahkan sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Apa mimpi kita sebagai jemaat atau gereja Tuhan? Kasih Allah disebar kemana-mana sehingga orang-orang miskin, yang menderita dekat di hati Tuhan. Dalam Ul 15:11: “Sebab orang-orang miskin tidak hentinya akan ada di dalam negeri itu; itulah sebabnya aku memberi perintah kepadamu, demikian: Haruslah engkau membuka tangan lebar-lebar bagi saudaramu, yang tertindas dan yang miskin di negerimu.". Siapa yang paling banyak dilayani oleh Tuhan Yesus? ….Yang miskin, yang berdosa, dan yang susah. Pada waktu Yesus member makan kepada lebih dari 5000 orang, Yesus berkata kepada murid-Nya “Engkau harus member mereka makan”. Apa Yesus tidak tahu bahwa mereka (murid-Nya) tidak bisa member mereka makan? Bukan bisa atau tidak bisa tetapi kepedulian yang diinginkan oleh Tuhan Yesus. Tuhan tidak pernah menyuruh kita tanpa penyertaan-Nya.
Suatu kali seorang ibu yang pernah dijual bertemu dengan  belasan anak yang dijual dari suatu negara ke negara lain. Dia bekerja ke berbagai Negara untuk menolong anak-anak yang diperjualbelikan. Dia berkata kepada anak-anak itu; “Tuhan mencintai kalian” Anak-anak itu berkata: “Kalau Tuhan mencintai kami, mengapa kami dijual?” Ibu itu berkata: “Bukan Tuhan tidak mencintai kalian tapi gereja dan orang percaya diam (tidak berbuat apa-apa). Itu salah gereja / orang percaya, bukan salah Tuhan.
Marilah kita dengan rendah hati membagi berkat, memuliakan Tuhan.
»»  Lanjutkan Membaca...........