follow me via twitter

Sabtu, 07 Juli 2012

DOSA-DOSA YANG TERSEMBUNYI

“DOSA-DOSA YANG TERSEMBUNYI”, Matius 5:21-30
Pdt. Festus I. Gunawan

 “Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.”
(Matius 5:14)
Dosa yang tersembunyi dapat mengakibatkan kita tidak menjadi terang dunia. Betapa sering kita tidak melaksanakan (jadi terang dunia) karena dosa yang tersembunyi (the hidden sin)? Dosa tersembunyi tidak kelihatan namun bisa muncul pada waktu tertentu. Dalam kehidupan manusia ada dua file. Yang pertama adalah pengalaman, kemenangan, dan pencapaian yang luar biasa. Yang kedua, kejatuhan, kegagalan, kekecewaan, termasuk dosa yang tersembunyi. Dosa tersembunyi dapat diilustrasikan dengan sebuah senter. Senter tidak akan menyala jika ada penghalang pada batere. Kondisi ini seperti dosa tersembunyi yang menghalangi kita menjadi terang dunia.

Dosa tersembunyi ada di dalam hati yang pada waktu tertentu akan kelihatan, seperti kesombongan yang muncul dalam tindakan atau kata-kata. Iri hati, kecongkakan, kenajisan bisa keluar dari dalam. Tampak dari luar tidak ada perbedaan ada atau tidak ada dosa tersembunyi. Yang membedakan adalah terang atau tidak terang. Matius 6:22-23, Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."

Sadar akan adanya dosa tersebunyi tidaklah cukup, yang penting bagaimana kita menghadapinya. Yesus berkata: “Damai sejahtera kutinggalkan bagimu (Yoh 14:27)”. Orang yang melakukan dosa tersembunyi, tidak akan sejahtera. Kita perlu untuk mengalami kemenangan (terhadap dosa tersembunyi) seperti apa yang dikatakan oleh Paulus: “kamu lebih daripada pemenang”. Yang perlu dilakukan untuk mengalami kemenangan (terhadap dosa tersembunyi):
  1. Ijinkan Yesus membongkar dosa yang tersembunyi / sampah-sampah dalam hidup kita seperti senter yang perlu dibongkar agar bisa menyala. Sampah-sampah tersebut perlu didaur ulang dan Allah sanggup melakukannya agar dapat menjadi berguna dalam hidup kita. Kebanyakan kita tidak mau karena terasa sakit. Manusia tidak mungkin mendaurulang sesamanya. Koreksi manusia bisa menghancurkan, koreksi Tuhan membangun.
  2. Buka hati agar air kehidupan masuk ke dalamnya. Yohanes 7:38 berbunyi: Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Air di sini adalah Roh Kudus.
  3. Taruhlah kehidupan kita di bawah otoritas / kuasa Tuhan. “Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya (1 Petrus 5:6). Salah satu dosa tersembunyi adalah keinginan daging yang tidak akan terjadi kalau kita meletakkan hidup kita di bawah otoritas Tuhan.
  4. Fokuskan hati dan pikiran kita kepada Yesus. Kolose 3:1-2 “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” Pandanglah pada Yesus, keindahan Tuhan akan menjadi milik kita
Dosa tersembunyi membuat betapa gelapnya hidup kita. Jadilah terang dunia. Don’t make your life as a nice hiding place for sin (Jangan jadikan hidupmu sebagai tempat perlindungan yang nyaman bagi dosa.
»»  Lanjutkan Membaca...........

Jumat, 06 Juli 2012

KOBARKAN KASIH MULA-MULA


“KOBARKAN KASIH MULA-MULA”, Wahyu 2:1-7
Ev. Usada L. Eltho
Dalam perjalanan kita sebagai orang percaya, salah satu yang harus kita ingat adalah bagaimana kasih kita mula-mula kepada Tuhan. Dalam kehidupan, kita bisa mengalami kemunduran seperti dalam kehidupan keluarga. Awalnya manis lalu terjadi konflik. Kita perlu penyegaran, seperti mobil yang perlu di-tune up setelah berjalan jauh.

Wahyu 2:1-7 ditujukan kepada jemaat di Efesus. Efesus adalah sebuah kota yang besar di Asia, penduduknya sekitar 250.000 orang. Gereja di Efesus didirikan oleh Paulus dalam perjalanan misinya yang kedua. Bukan hanya Paulu, gereja di Efesus dilayani juga oleh Akwila dan Priskila, setelah itu ada juga Timotius dan Yohanes. Gereja mengalami penurunan (degradasi) karena kehilangan kasih mula-mula kepada Tuhan. Jemaat di Efesus disebut jemaat Apostolik (gereja yang berasal dari para rasul dan tetap berpegang teguh pada kesaksian iman para rasul). Kisah pasal 18 sampai dengan pasal 20 mengungkapkan jemaat Efesus yang bersemangat dalam mengabarkan Injil.

Pujian Tuhan kepada jemaat Efesus:
  • Segala pekerjaanmu (pelayananmu)
  • Jerih payahmu (kerja keras)
  • Ketekunanmu (setia)
  • Tidak kompromi dengan hal jahat
  • Kwalitas doktrin yang kuat
  • Sabar menderita
  • Tidak kenal lelah (rela berkorban)

Banyak aktivitas rohani dilakukan oleh jemaat Efesus, akan tetapi ada satu teguran Tuhan kepada mereka, “Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.” Dalam kehidupan kita, kasih itu bisa hilang meskipun aktivitas rohani begitu banyak. Ini adalah masalah yang serius. Tanda-tanda kasih mula-mula hilang:
  • Rutinitas (ibadah, pelayanan, dan persekutuan pribadi)
  • Kehilangan passion (kerjakan sesuatu asal selesai)
  • Kehilangan semangat
  • Diliputi rasa kecewa
  • Kasih kepada Tuhan dan sesama menjadi hambar

Kasih kepada Tuhan:
“Kasihilah Tuhan, Allahmu,dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.Dan hukum yang kedua ialah: kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada kedua hukum ini (Markus 12:30-31)”.
Dampak (jika tidak mengasihi Tuhan): pelayanan bersifat profesional, karena upah,sekedar tugas, rutinitas, tidak hidup dan tidak indah.

Kasih Persaudaraan:
“Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah”, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya (1 Yohanes 4:20)”.
Dampak (jika tidak memiliki kasih persaudaraan): Suka menjelekkan dan mencela, terpecah-pecah dalam jemaat.

Gereja di Efesus saat ini tinggal puing-puing karena mereka tidak menjalankan apa yang diingatkan Tuhan. Tuhan tidak hanya mencela tetapi memberikan solusi dan pemulihan:

  1. Ingat betapa dalamnya kita jatuh (sadar dan instropeksi diri)
  2. Bertobatlah! (segera dan jangan tunda)
  3. Lakukanlah apa yang semula kita lakukan
Semua ini kita butuhkan agar kita disegarkan kembali.

Jika kita tidak berubah, maka kaki dian akan diambil. Jika kita melayani Tuhan tanpa kasih, maka Tuhan tidak berkenan akan pelayanan kita. Pelayanan yang benar didahului hati yang mengasihi, kemudian baru melayani.

Hal baik jemaat Efesus yang lain adalah membenci pengikut Nikolaus (Niko:mengatasi, laus: awam). Ada dua ajaran Nikolaus: orang awam tidak boleh bertanya tentang kebenaran dan memisahkan antara kehidupan rohani dan fisik.

Nasihat dan berkat:
  1. Dengar (perhatikan dengan seksama) apa yang dikatakan Roh melalui FirmanNya
  2. Barangsiapa menang akan diberi makan dari pohon kehidupan (lambang hidup kekal). Siapakah yang menang?
“Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita. Siapakah yang akan mengalahkan dunia, selain daripada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah (1 Yoh 5:4-5)

Jemaat Efesus gagal, jangan kita meniru. Kiranya melalui firman Tuhan ini kita menilai diri kita dan mengobarkan kasih yang mula-mula.
»»  Lanjutkan Membaca...........

SAULUS MENJADI PAULUS


Tema                          : SAULUS MENJADI PAULUS
Pengkhotbah             : Pdt. Festus I. Gunawan
Nats Alkitab               : Kisah 9:1-19a

Saulus adalah nama orang Yahudi / Israel, Paulus adalah nama orang Yunani. Bukan masalah penggantian nama dari Saulus menjadi Paulus tetapi bagaimana Saulus diubh sedemikian rupa sehingga menjadi pribadi yang mengherankan. Ada kuasa yang telah mengubah dia. Di ayat 1 Saulus berkobar-kobar hatinya untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Tetapi di ayat 19b - 22, orang-orang Yahudi bingung karena Saulus memberitakan Yesus adalah Anak Allah bahkan membuktikan bahwa Yesus adalah Mesias. Pujangga Inggris yang terkenal, Shakespeare pernah berkata “What’s in a name? (Apa arti sebuah nama?)”. Sekuntum Mawar walau namanya diubah tetap harum. Bunga Bangkai tetap bau walau namanya diganti.

Allah telah melakukan sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan Saulus. Saulus sebelumnya membunuh orang percaya dan menyetujui Stefanus dibunuh. Tetap setelah pasal 13, Saulus disebut Paulus. Allah yang heran menjadikan Saulus menjadi pribadi yang mengherankan. Tua-tua gereja meragukan (pertobatan) Saulus. Tuhan memakai Barnabas meyakinkan mereka mengenai perubahan Saulus. Ayat 22 berkata: “Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias.” Dalam bahasa Inggris dikatakan bahwa Salus berkobar-kobar, bukan membinasakan orang percaya tapi mengabarkan Injil. Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah. Kadangkala kita juga meragukan orang yang seperti Saulus, untung ada Barnabas yang mau menerima Saulus.

Hampir separuh kitab Perjanjian Baru ditulis oleh Paulus (13 kitab dari 27 kitab). Paulus seorang ahli Taurat tapi bukan karena itu dia dipakai oleh Tuhan. Paulus berkata di Fil 3:8: “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus”. Mengapa orang Kristen tidak mengalami kuasa Tuhan yang heran? Kita sering bernyanyi “Allah kita heran dan besar”. Karena kekristenan kita tidak sungguh-sungguh. Dalam sebuah artikel ada kalimat yang mengatakan: “Stop talking to God about how big your problem are…but start talking to your problem about how big your God is (berhenti berkata kepada Tuhan tentang besarnya masalah anda…tetapi mulailah berkata kepada masalah betapa besarnya Tuhan anda”. Kalimat lain berkata: “Jangan katakan beban kita terlalu berat tetapi Tuhan mampu mengangkat beban kita seberat apapun”.

Saulus mengalami karya Allah yang mengherankan. Kita tidak perlu ganti nama (untuk berubah) tapi yang perlu berubah adalah apa yang ada di dalam hati kita. Allah ingin membentuk karakter kita seperti Petrus yang pengecut menjadi seorang yang berani. Allah tidak melihat latar belakang Saulus, perubahan yang dialami oleh Saulus bagai bumi dan langit. Apakah ada yang pernah berkata kepada saudara: “Hidup anda luar biasa, sungguh mengherankan!” Apakah hanya di dalam gereja kita menjadi domba yang taat dan di luar gereja kita menjadi serigala?

Paulus dipakai oleh Tuhan untuk menjangkau orang-orang non-Yahudi. Pertobatannya sungguh-sungguh. Paulus (rela) menderita karena dipakai oleh Tuhan seperti dinyatakan pada Roma 8: 18: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Dituntut kesetiaan, Paulus setia sampai mati.

Firman Tuhan ini membawa kita pada satu tekad yang sungguh-sungguh rindu membalas kebaikan Tuhan, mau berserah penuh. Tidak menjadi Paulus, kita bisa menjadi Barnabas. Apapun adanya, Tuhan berkuasa memakai kita.
»»  Lanjutkan Membaca...........