follow me via twitter

Rabu, 04 Januari 2012

WHEN CHRIST COMES


Tema              : When Christ Comes
Pengkhotbah : Ev. Usada
Nats Alkitab   : Yoh 10:10
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,  dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”
Perayaan Natal saat ini dirayakan dengan penuh kemeriahan berbeda dengan Natal pertama yang sepi, hening, hanya ditemani oleh binatang. Hanya karena kasih-Nya Yesus mau datang dalam kesederhaaan dan kepapaan. Yesus berkata: “Aku datang”, bukan “malaikat datang..”, “Maria datang” atau “Yusuf datang”.
Biasanya makna kedatangan sesorang ada tingkatannya. Pertama, kita tidak mengharapkan kedatangan seseorang. Kedua, kedatangan seseorang kita tidak sukai. Ketiga, kedatangan seseorang kita rasakan biasa-biasa saja. Datang atau tidak datang biasa saja. Yang keempat, kedatangan seseorang sangat kita sukai, sangat kita rindukan.
 Kehadiran seseorang member pengaruh, begitu juga kehadiran atau kedatangan Yesus.
1)     Yesus datang untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Mat 1:21 “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Pdt. Ridwan dalam khotbah di perayaan Natal kemarin berkata bahwa yang paling serius adalah dosa sehingga Allah sendiri datang.
2)     Yesus datang untuk menguduskan manusia yang berdosa. Luk 1:35 “Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Gelar kudus bukan sekedar kesalehan karena Dia sendiri adalah Sang Kudus. Kudus berarti dipisahkan dari yang jahat. Kekudusan manusia dalam keterbatasan, masih punya cacat cela.
3)     Yesus datang untuk menyatakan diri sebagai Tuhan semesta alam. Yes 9:5-6, “Sebab setiap sepatu tentara yang berderap-derap dan setiap jubah yang berlumuran darah akan menjadi umpan api. Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa s  yang Kekal, Raja Damai.” Ayat ini memberikan pernyataan yang luar biasa.
4)     Yesus datang sebagai Anak Allah Yang Mahatinggi. Luk 1:32, “Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya”. Perkataan ini diberikan kepada Maria sebanyak dua kali.
Apa yang dapat kita renungkan tentang empat hal mengenai kedatangan Yesus di atas?
Pertama, kita harus merenungkan bagaimana kedatangan Yesus yang kedua. Apakah kita rindukan atau takutkan? Apakah kita hidup dalam penyembahan yang benar? Apakah kita kedapatan setia? Tradisi (Bangsa Yahudi) mengenai gembala dan domba, gembala memanggil domba menurut nama masing-masing. Gembala berada di depan, domba bisa mengenal suara sang gembala. Yesus datang sebagai Gembala Agung. Kedatangan Yesus menjadi penting, harus menjadi kerinduan kita. Ya, datanglah Imanuel. Apakah kita sudah menjalankan misi yang diberikan?
Kedua, Yesus berkata “..Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup,  dan mempunyainya dalam segala kelimpahan”. Hidup yang berlimpah-limpah, hidup yang mewah dalam pengertian secara rohani, bukan jasmani. Wahyu 7:17 berkata “Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka." Kelimpahan yang tiada tara, dahaga hidup manusia dipuaskan. Mat 25:29 “Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.”. Ayat ini berbicara tentang karunia atau talenta. Kita harus mempertanggungjawabkan talenta agar mendapatkan hidup berkelimpahan.
Pada suatu kali, ada seorang yang berjalan di hutan melihat seekor srigala yang tua yang patah kakinya. Pasti srigala itu tidak bisa mencari makanan. Dia mengamati, ada seekor harimau yang selalu menyisahkan mangsanya kepada srigala tersebut. Orang itu berkata “Alangkah enaknya hidup jadi srigala”. Diapun meniru hidup seperti srigala tersebut, hidup menunggu makanan dari pemberian. Tapi makanan yang ditunggu tidak kunjung datang sampai ada suara yang berseru kepadanya “Aku mau engkau menjadi harimau, bukan menjadi srigala. Aku menciptakan engkau untuk menjadi berkat bagi orang lain”. Kita diberikan keselamatan, “jadilah harimau”.
Ada kisah mengenai sudut pandang seseorang. Seorang ayah dari keluarga yang kaya mengajak anaknya ke suatu daerah yang miskin supaya anaknya tahu melihat kemiskinan dan merasa betapa kaya dirinya. Berhari-hari mereka berada di tanah pertanian sebuah keluarga yang sangat miskin. Setelah kembali, sang ayah bertanya kepada anaknya mengenai kehidupan petani miskin itu. Anak itu berkata: “Pa, di rumah kita punya satu anjing tapi mereka memiliki empat anjing. Kita punya kolam yang luas tapi kolam mereka tidak terbatas, berupa sungai yang luas dengan air yang bening. Di taman, kita punya lampu yang mahal tapi mereka punya bintang. Halaman rumah kita luas tapi mereka punya halaman seluas horizon. Rumah kita mewah dengan tanah yang sempit tapi mereka punya tanah sejauh mata memandang serta indah dan sejuk. Di rumah kita banyak pelayan tapi mereka senang melayani diri-sendiri dan saling melayani. Kita bisa beli makanan enak tapi mereka menanam sendiri dan petik sendiri. Rumah kita memiliki dinding yang kuat tapi mereka punya teman-teman yang melindungi mereka.
Syukurilah keselamatan dan kelimpahan yang kita peroleh tapi jangan berhenti hanya sampai bersyukur saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar