follow me via twitter

Kamis, 09 Mei 2013

DIRIKU dan DIRIMU

DIRIKU & DIRIMU

Ada begitu banyak kata yang tidak terungkapkan untuk kamu dari aku
Ada begitu banyak perasaan yang tidak dapat tertuangkan dengan kata-kata
Ada begitu banyak tindakan yang tidak terwujud dari aku untuk kamu

Kata "AKU CINTA KAMU" pun tidak bisa mewakilinya

Sejak aku melihatmu
Waktu itu di lantai dua bangunan kebanggaan (bukan tempat romantis terbaik bagi dunia, namun bagi aku itu ada tempat terbaik dan romantis, tempat paling bersejarah)
Waktu saya mau memasuki “dunia kewajiban”
Awalnya “dunia” itu di ufuk Timur namun ditendang ke ufuk Barat

Sewaktu aku melihat sikap, senyum & tatapan matamu
Sejak aku menyaksikan tuturan kata-katamu (yang sesekali disertai dengan senyum dan tawa)

Dan RASA itu terus bertambah dengan berlalunya waktu yang memisahkan dan akhirnya mempertemukan kembali
Kita berjuang (kuliah) bersama  menyelesaikan studi sarjana
Belajar bersama dalam kelas

Kontak dalam diskusi (baik yang satu kelompok maupun beda kelompok)
Sejak kita beradu argument dalam kelas
Sejak kita jalan (walaupun jarang) bersama
Sejak aku mulai dekat sama kamu
Sejak aku sering menolong kamu (baik ketika kamu meminta maupun tidak)
Sejak kamu kadang menjauh dariku (entah yang kamu sadari atau tidak)

RASA itu ada !
RASA itu terus berakar !
RASA itu terus bertumbuh !
RASA itu semakin mekar !

Awal pertemuan di lantai dua bangunan bersejarah aku kira hanyalah emosi sesaat
Namun bukan !
Bukan ! Bukan !
Itu adalah dia. Ya, DIA.
RASA itu. Ya, DIA adalah "RASA” itu !

Kucoba menepisnya dengan aktifitas
Kucoba membuyarkannya dengan lamunan yang lain
Kucoba menghapusnya dengan cara yang menurut saya bisa

Namun tidak mampu
Tidak bisa
Tidak !
Tidak pernah bisa !
"RASA" itu telah berakar

Aku mencoba belajar membuat RASA baru terhadap orang lain
Aku berusaha untuk menghilangkannya

Namun, peRASAan itu tidak bisa dibohongi
PeRASAan itu tidak bisa dikelabui
"RASA"itu tidak bisa dihapus & terhapus

Ku usahakan membangun RASA itu dengan orang lain yang memiliki rasa yang sama
Ku usahakan sewaktu di ufuk Selatan (dunia di mana saya diutus kedua kalinya)

Ya berhasil !

Namun, gagal lagi
Ya, gagal
Gagal ! Sia-sia ! Tidak ada artinya sama sekali

Orang itu meninggalkan (memutuskan) hubungan kami
Orang itu !
Ya, orang itu membuat saya sakit

Bukan !
Bukan ! Dia tidak menyakiti saya, sayalah yang menyakiti saya dengan membuat RASA itu jadi dengan orang lain yang bukan kepadanya RASA itu sebenarnya

"RASA" yang sesungguhnya itu bukan dengan dia
"RASA" yang sesungguhnya itu saya dapati dalam dirimu
Ya, dalam dirimu
Dirimu !
D i r i m u.............

Ku coba lagi dengan orang yang pernah ku kenal dulu
Saya sadar dia telah menjadi milik orang lain (namun, waktu itu hanya tunangan)
Ya, hanya tunangan

Akhirnya: itupun sia-sia
Dia benar-benar telah menjadi milik orang lain (sudah menikah)

Gagal

Gagal

Dan gagal terus untuk menghapus rasa itu

Ya, Gagal terus

Gagal dan Gagal lagi

Saya sedih

Sedih

Sedih dan sedih

Namun tidak sebegitu sedih
Ya, tidak sebegitu sedih
Kar'na saya tahu "RASA" yang sesungguhnya bukan dengan dia
Bukan dengan dia

Ya, bukan dengan dia !
Tapi dengan orang lain
Ya, dengan orang lain
Dirimu !

Ya, dirimulah orang itu

Dirimu

Kamu

Kuusahakan mewujudkan "RASA" itu
Kulakukan dengan sebisa saya
Sekuat saya
Semampu saya
Sekian lama berusaha
Sekian lama menanti hasil usaha itu
"RASA" itu terus ada

Walaupun sambil berusaha mewujudkannya saya juga berusaha menepisnya kar'na sepertinya tidak mungkin
Dengan teman seperguruan (yang akhirnya masuk perguruan yang lain)
Dengan dia

Namun akkhirnya gagal juga (karena hanya "iba" dengan dia dan pelarian emosi dari "RASA" itu)

Usaha demi usaha kucoba untuk menorehkan RASA itu dihatimu

Usaha demi usaha kulakukan

Ya, terus berusaha untuk menorehkan RASA itu di hati kamu

Saya sadar, itu tidak mungkin
Kar'na jarak (penyebab yang lain) sungguh besar, sungguh jauh !
Ya, sungguh jauh !

Kamu telah memiliki idaman lain (bukan saya)
Kamu memiliki "RASA" itu, tapi bukan dengan saya (dengan orang lain)

Ya, bukan dengan saya

Dengan orang lain

Ya, orang lain !

Bukan saya !

Saya tidak akan memaksakan "RASA" itu untuk kamu responi dengan irama yang sama

Ya, saya tidak memaksakannya "MENJADI"

Kar'na itu bukan hak (ciri khas) saya
Ya, bukan ciri khas saya walaupun saya berharap

Sekarang teranglah sudah

Kamu telah memiliki (dan dimiliki) orang lain

Kamu juga punya "RASA" yang sudah kamu rasakan sendiri dengan orang lain (yang MUNGKIN juga memiliki "RASA" yang sama)

Ya, "RASA" saya tersudutkan entah kemana

Tersudutkan di sudut yang tidak saya ketahui

Tersudutkan !

Tersudutkan dan tersudutkan !

Berbahagialah kamu akan "RASA"mu dengan orang lain
Ya, saya senang kamu berbahagia
Kar'na itu tujuan saya
Tujuan saya kamu berbahagia
Berbahagia dan tidak tersakiti

Tersakitinya kamu membuat saya tersakiti pula
Membuat bara api menumpuk dan membakar emosi saya
Membuat emosi saya bisa terluapkan

Kamu telah memiliki (dan dimiliki) orang lain

Apakah RASA itu hilang ?

Apakah RASA itu benar-benar membuyar ?
Membuyar bagaikan awan putih yang tersibakkan untuk memperlihatkan keindahan awan yang biru (mimpi/lamunan ketika terjaga)

Apakah rasa itu benar-benar tertepis ?

Tidak pasti

Ya, tidak pasti hilang

Tidak pasti akan tertepis !

Tidak pasti akan buyar !

Kar'na pe"RASA"an itu begitu dalam tertanam

Kar'na pe"RASA"an itu telah berakar kuat dan merambat ke berbagai celah (segi kehidupan)

Kar'na pe"RASA"an itu telah tersirami (tersemai) dengan sedemikian rupa

Kar'na pe"RASA"an itu telah mewarnai kehidupan ini

Ya, tak mudah melupakannya ("RASA" itu / kamu)

Ya, sekali "RASA" tetap "RASA"

Tidak akan berubah jadi pengalaman kar'na dia adalah "RASA"

Tidak akan berubah jadi pelajaran kar'na dia adalah "RASA"

Walaun dia mengalami fermentasi, "RASA" itu tetap te"RASA"

Ya, biarkanlah dia ("RASA") tetap ada

Kar'na dia ("RASA") telah terukir (bagaikan ukiran di batu pahatan)

Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari tanaman itu

Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari batu itu

Menghapusnya hanya akan merusak nilai seni dari kalbu itu

Ya, benar..........

Tidak mudah

Tidak !

Tidak mudah !

Untuk sementara dapat ditorehkan di mana pun

Bahwa "RASA" itu adalah "RASA“

"RASA“

"RASA“

"RASA" yang kumiliki (bukan kita miliki)

Ya, "RASA"ku dan dirimu

Diriku

Dirimu

DIRIKU DAN DIRIMU

29_Maret_2012: 14.52 WIB
By: Ch. Yonifati F. Bu’ulölö
To: "RASA"

1 komentar: