follow me via twitter

Kamis, 16 April 2020

SAMBUTLAH RAJAMU YANG DATANG!

SAMBUTLAH RAJAMU YANG DATANG!
Yohanes 12:12-19

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,
Kita sudah memasuki Minggu Pertama bulan April 2020 ini dengan menyatakan syukur pada Tuhan, walaupun kita masih merasakan kepanikan, kegelisahan dan ketakutan terhadap penyebaran Virus Corona ini. Mungkin saja jeritan hati kita “Sampai kapan berakhir semua ini, Tuhan?”
Dalam kondisi dan situasi seperti ini Firman Tuhan hari ini menyapa kita dengan mengingatkan kita agar seruan kita seharusnya adalah HOSANA ! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel ! (ay.13b). Hosana artinya, “tolonglah”, “selamatkanlah” atau “kasihanilah” – suatu seruan yang digunakan –dalam PL- untuk meminta pertolongan kepada Allah atau kepada raja (Lih. Mzm. 118:25). Dan biasanya dilengkapi dengan Salam maupun Berkat : “Yang datang dalam nama Tuhan”. Seruan ini diarahkan kepada Yesus. Ada keinginan yang sangat dalam atau harapan besar bahwa Yesus datang membawa pemulihan dan kemenangan bagi semua orang di Yerusalem. Yesus, dianggap sebagai Raja dan Mesias yang dinantikan oleh Israel.
Seruan ini dilakukan oleh ‘orang banyak’ yang berada di Yerusalam (ay.12) yang akan merayakan Pesta Paskah, dan yang bersama dengan Yesus (ay.17), yaitu: mereka yang sudah mendengar tentang kabar pelayanan Yesus; mereka yang sudah melihat mujizat yang dilakukan oleh Yesus.‘Orang banyak’ ini menginginkan Yesus menjadi pemimpin, Raja mereka. Yesus diharapkan akan memulihkan kerajaan Israel secara politik. Sikap mereka memperlakukan/menganggap Yesus sebagai Raja dengan mengekspresikan simbol penghormatan kemenangan – melambaikan daun-daun Palma dan menyerukan kata “Hosana” kepada Yesus, Sang Mesias yang dinantikan itu.
Selain itu ada juga ‘orang banyak’ lain yang hadir di sekeliling Yesus yang berpikir dan bersikap berbeda, yaitu:
  • Para murid Yesus (ay.16), mereka tidak mengerti apa arti semuanya yang diperbuat oleh Yesus– Yesus masuk ke Yerusalem dan mengendarai keledai. Mereka baru mengerti sesudah Yesus dimuliakan, yakni setelah kebangkitan Yesus.
  • Para orang Farisi (ay.19), mereka ada di situ karena berusaha untuk menangkap Yesus dan membunuh Yesus (lih. Yoh. 11:53); dengan melihat orang banyak menyongsong dan mengelu-elukan Yesus, mereka sama sekali tidak berhasil melaksanakan rencana mereka “lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia” – perasaan mereka gelisah dan marah.

Saudara-saudari,
Firman Tuhan ini memperjelas SIAPA YESUS SEBENARNYA. Yesus adalah Anak Allah, diutus Bapa untuk memberikan keselamatan kepada manusia dan mendamaikan manusia dengan Allah. Ia menyatakan diri-Nya sebagai Allah yang telah menjadi manusia.
  1. Ia berjalan menuju Yerusalem, menyatakan kesiapan-Nya menghadapi penderitaan. Karena Ia tahu bahwa kesengsaraan dan penderitaan sampai mati akan dirasakan dan dialami-Nya.
  2. Ia berkarya melalui cara ‘menemukan’ suatu media pengajaran yaitu, seekor keledai muda – binatang yang biasanya menjadi pembawa beban. Ia menunjukkan secara langsung tanda penolakan atas idealisme mesianik yang telah berkembang di antara bangsa Israel, bahwa Sang Mesias akan datang sebagai raja pemenang yang jaya raya; tetapi justru Yesus hadir sebagai Raja Damai (menggenapi nubuat Zakharia – band. Za 9:9).
  3. Ia menunjukkan identitas diri-Nya bahwa kehadiran-Nya sebagai Raja dalam sifat kerendahan hati-Nya, dalam ketaatan dan kesetiaan pada Allah sampai Ia mati di kayu salib.

Hari ini kita memasuki Minggu Palmarum, mengingatkan kita akan Kristus, Tuhan Sang Raja yang telah datang ke dalam kehidupan kita, oleh karena itu kita diajak sekaligus diingatkan, yakni:
SAMBUTLAH KEDATANGAN YESUS DALAM SERUAN HOSANA BAGI TUHAN, karena hanya DIA-lah pengharapan kita yang mampu melepaskan kita dari penderitaan dalam dunia ini, termasuk wabah virus Corona. Keyakinan kita bahwa kita tidak mengalami sendirian penderitaan ini, Yesus turut menderita bersama kita saat ini. Ia datang menghampiri kita dalam penderitaan ini; dan karena DIA adalah Raja, Tuhan adalah Allah yang berkuasa, berdaulat dan Pencipta; pasti memberi kekuatan dan memerintah atas bumi ini.
Marilah kita menyambutnya dengan sukacita dalam pengharapan bukan dengan keputus-asaan apalagi dengan kemarahan dan kesombongan, tetapi sambutlah Dia dalam Kebenaran yang kita dengar dan perkatakan sehingga kita kuat dan bertahan. Kita sebagai Gereja (=Tubuh Kristus) agar lebih sering mengucapkan HOSANA dalam situasi ini sebagai ungkapan doa permohonan keselamatan atau memohon pengasihan Tuhan agar wabah ini segera berlalu karena berdampak dalam kehidupan kita.
SAMBUTLAH KEHADIRAN TUHAN setiap saat dengan penuh pengertian dan kepercayaan untuk terus menyaksikan bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, yang memberikan hidup yang kekal bagi yang percaya kepada-Nya (lih. Yoh.20:31). Imanuel !


Tidak ada komentar:

Posting Komentar